megaswaranews.com, Bogor – Bencana banjir yang melanda Bekasi dan Jakarta pekan lalu terus berdampak panjang, memicu langkah tegas dari Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Menteri Koordinator Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan. Pada Kamis (13/3/2025), keduanya melakukan penyegelan sejumlah kawasan, termasuk perumahan elit Summarecon, Golf Gununggeulis, serta beberapa fasilitas wisata dan hotel mewah yang terletak di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Menteri LH Hanif Faisol menjelaskan bahwa ada sepuluh titik yang disegel karena lokasi-lokasi tersebut masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeas yang seharusnya dilindungi sebagai kawasan hutan, namun kini telah beralih fungsi menjadi perumahan dan area komersial.
“DAS Cikeas ini adalah daerah yang seharusnya menjadi kawasan hutan, namun kini telah digunakan untuk perumahan dan pembangunan. Ini sangat merusak ekosistem dan memicu bencana banjir,” ungkap Hanif Faisol.
Dalam kunjungannya ke kawasan perumahan elit Summarecon, Menko Pangan Zulkifli Hasan sempat mengungkapkan keprihatinannya. Beliau menilai, kawasan pegunungan yang dulunya merupakan hutan produksi telah dibabat untuk pembangunan, yang berpotensi memperburuk kondisi lingkungan dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
“Gunungnya hilang, gimana Bogor dan Bekasi gak luluh lantak? Ini gak ada kajiannya,”ucap Zulhas sambil menanyakan kajian lingkungan kepada Menteri LH Hanif Faisol mengenai kajian lingkungan terkait pembangunan tersebut.
Setelah menyegel kawasan Summarecon, rombongan melanjutkan penyegelan di lokasi wisata Bobo Cabin yang terletak di kawasan Gunung Mas. Rencananya, rombongan akan melanjutkan penyegelan di tujuh lokasi lainnya di Sentul dan Rainbow Hill.
Hanif Faisol menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi DAS Ciliwung dan Cikeas, yang telah mengalami kerusakan signifikan. Berdasarkan evaluasi terhadap bencana banjir yang melanda Jakarta dan Bekasi, pihak Kementerian LH menemukan bahwa kerusakan di hulu Sungai Cikeas berperan besar dalam terjadinya bencana tersebut.
“Hulu Cikeas ini rusak, lingkungan rusak ya yang disini habis,” tegas Hanif.
Sebagai informasi, kawasan hulu Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor mencakup sekitar 145 ribu hektare. Namun, sejak 2022, Pemerintah Kabupaten Bogor mengubah sebagian besar kawasan tersebut menjadi area pemukiman dan industri tambang, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya banjir bandang yang merusak Jakarta dan Bekasi.
“Nah segmen puncak terdiri dari 28 ribu hektar, 12 hektar berfungsi sebagai perlindungan kawasan,” Tandasny
“Dari 145 ribu hektare tinggal 4 ribu hektar saja atau 3,35 persen hutan. Padahal kan minimal harus 30 persen. Nah ini diperlukan langkah sistematik dan struktural untuk mengembalikan,” tambahnya
Di sisi lain, Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa kerusakan lingkungan ini berimbas pada ketahanan pangan nasional. Menurutnya, kerusakan lingkungan akan sangat mempengaruhi produksi pangan.
“Kalau ada pertanyaan menko pangan kok ikut ikut. Pangan itu kan before dan fore. Pangan akan terjaga kalau lingkungannya bagus. Tapi kalau banjir bandang ya gimana,” tegas Zulhas.
(abrizi)