megaswaranews.com, Sukabumi – Rumah tidak layak huni dengan kondisi dinding bilik yang sudah usang milik Ana (40) dan Mimin (36) menjadi sebuah catatan miris. Selama 15 tahun kehidupan keluarga kurang mampu yang berada di Kampung Ciamarayah, Desa Walangsari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi ini, menempati rumah dengan ukuran 3 X 6 meter ini yang dihuni oleh 6 jiwa dan menjadi satu-satunya tempat berteduh bagi 3 keluarga.
Kepada awak media, Ana mengungkapkan bahwa dirinya telah selama 15 tahun tinggal di tempat tersebut dengan istri dan 3 orang anaknya. Kondisi ekonomi yang sulit. Sebagai kuli cangkul, penghasilan Ana sebesar Rp 120 ribu per minggu tersebut hanya cukup untuk kebutuhan makan. Ditambah lagi, ibunya yang kini telah memasuki usia lanjut usia (Lansia) ikut bersama dirinya.
“Kadang kerja cuma 2 hari, seminggu libur, jangankan untuk memperbaiki rumah, buat makan saja sudah pas-pasan,” ujar Ana, Selasa (16/09/2025).
Memiliki dua kamar dengan ukuran 2X2 meter membuat keluarganya justru sulit tidur karena khawatir ambruk. Atap kamar dari bilik tersebut sudah melengkung ke bawah dan bisa ambruk kapan saja.
Mimpi buruk yang tak diinginkan pun sering menghinggapi kala hujan besar di tengah malam, tak jarang Ana menceritakan tetesan air dan membuat genangan air di lantai rumah yang hanya beralaskan peluran semen.
“Karena tak ada tempat, Istri dan anak paling kecil tidur di tengah rumah karena sieun (takut) kamar ambruk. Umi (Ibu Ana) bobo di kamar
Kepala Desa Walangsari Dani Setiawan saat ditemui di Kantor Desa mengatakan, rumah milik bapak Ana sudah dua tahun lalu di ajukan, namun realisasi baru rencana di tahun 2025 ini.
“Alhamdulillah pengajuan dari dua tahun ke belakang kita sudah berikhtiar Pemerintah Desa, dan alhamdulillah di tahun ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi, insyallah akan merealisasikan bantuan rumah tidak layak huni kepada bapak Ana yang berada di kampung Ciamarayah RT 13/05,”kata Kepala Desa Dani Setiawan kepada awak media. Rabu (17/9/2025).
Pihak Pemerintah Desa Walangsari mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak bupati Kabupaten Sukabumi H. Asep Jafar melalui dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) yang telah membantu masyarakat kami. Setiap tahun bantuan RTLH selalu ada, tetapi jumlahnya yang sedikit, seperti tahun kemarin pihaknya telah mengajukan kisaran lima puluh unit, yang didapat cuman dua unit.
“Adapun tahun ini yang kita ajukan ada 48 unit, namun baru wancana yang terealisasi hanya 6 unit. Data RTLH yang ada di Desa kita semenjak saya menjabat kisaran ada 100 lebih. Namun sampai saat ini hanya tinggal 42 unit lagi,”tutupnya. (Irf/Isman)





















