megaswaranews.com, Bogor – Kasus perundungan (bullying) kalangan pelajar di Kota Bogor cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Padahal upaya pencegahan dan antisipasi melalui kegiatan anti bullying terus dilakukan berbagai pihak yang memiliki kepedulian atas fenomena yang kerap terjadi di tanah air akhir-akhir ini.
Berdasarkan data Dinas Perlindungan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bogor, Angka tersebut tidak memperlihatkan perubahan signifikan. Demikian dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, usai membuka Kick Off Satpol PP Sahabat Pelajar, My Buddy Stop Bullying yang diikuti 230 siswa dan puluhan guru di aula SMP Negeri 8 Kota Bogor pada Selasa (9/9/2025) pagi.
“Kebanyakan mereka para siswa tanpa menyadari bahasa verbal hal yang sangat strategis yang berdampak bagi teman dan sahabat,” ujar Jenal.
“Makanya tadi saya sampaikan, ketika kita dibully mau atau tidak ? Ketika kita dihina mau atau tidak ? Maka kita sepakat siswa siswi sepakat tidak membully, tidak mengejek teman namun saling sayang dan saling cinta,” lanjutnya.
Menurut Jenal, kecenderungan peningkatan kasus bullying di Kota bogor mencapai 97 kasus di tahun 2025, menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
“Tentu ini akan kita identifikasi lebih kepada apa kekerasan verbal atau ada hal-hal lain yang memang subjektifitas antar hubungan teman pertemanan, dan ini menjadi PR kami,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data DP3A kasus bullying kalangan pelajar dan remaja di Kota Bogor mencapai 40 kasus pada 2019 lalu, dan meningkat hingga 97 kasus di tahum 2015. Dengan begitu, kecenderungan peningkatan kasus mencapai 15 persen setiap tahun. (Herman Bonz).





















