megaswaranews.com – Kulon Progo – Daulat Sampah adalah gerakan yang menginspirasi banyak orang untuk menyulap limbah dan sampah menjadi karya seni, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan dampak sampah yang melimpah, terutama di Muara Sungai Progo, Sungai Serang, dan Sungai Bogowonto.
Para Seniman perupa dari Kulon Progo bekerja sama dengan para seniman dari Bantul, Yogyakarta, Sleman, dan Purworejo dalam sebuah kolaborasi dalam menciptakan karya seni yang sangat luar biasa dalam Aksi Daulat Sampah.
Acara ini merupakan kali ketiga digelar. Pada 31 Desember 2024 di Muara Sungai Serang, kemudian yang kedua pada 25 Januari 2025 di Muara Sungai Progo Trisik, Hasil kolaborasi dengan Pokdarwis Banaran, Karang Taruna Jangkar Muda Trisik, Unikom UTY, dan masyarakat pesisir Pantai Trisik. Dalam rangkaian acara tersebut, selain menciptakan karya seni berbahan dasar sampah, juga dilakukan penanaman pohon dan pelepasan tukik (penyu) sebagai bagian dari kepedulian terhadap ekosistem laut dan pesisir.
Pada 21 Februari 2025, yang juga merupakan Hari Peduli Sampah Nasional, Daulat Sampah kembali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini diadakan di Muara Sungai Progo, Kabupaten Kulon Progo, dengan melibatkan seniman dari Kulon Progo, Yogyakarta, dan masyarakat pesisir Pantai Trisik. Kegiatan ini diorganisir oleh Daulat Sampah sebagai penggerak aksi Peduli Lingkungan. Teguh Paino, seorang tokoh seniman dari Gunung Gempal yang tergabung dalam komunitas seniman perupa Kulon Progo, turut menekankan pentingnya kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan dalam rangkaian acara ini.
Pri.