megaswaranews.com, Sukabumi – Rohana (69), warga Kampung Jilegong, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi harus menjalani hidup penuh keterbatasan di rumah reyot berdinding bilik yang nyaris roboh. Lebih dari 50 tahun ia menempati rumah tersebut.
Sejak menikah di tahun 1969 hingga kini Rohana menjadi seorang janda setelah suaminya meninggal pada 2019 lalu. kemiskinan dan keterbatasan menjadi kisah nyata yang harus dijalaninya. Tidak hanya genting bocor dan dinding rumah yang rapuh, melainkan juga keberadaan tiga sarang tawon besar di dalam rumahnya.
“Saya takut disengat, apalagi kalau tidur sendirian. Rumah ini juga jarang diisi, jadi makin banyak sarang tawon,” ungkap Rohana dengan lirih.
Meski punya enam anak, hanya tiga yang masih hidup dan sesekali menemaninya tidur. Itu pun tidak selalu. “Kadang tidur sama anak, kadang sama cucu, kalau mereka mau. Kalau enggak ya saya tidur sendiri,” katanya.
Sementara itu, untuk kebutuhan makan sehari-hari, Rohana bergantung pada belas kasih anaknya yang sesekali memberi beras, bahkan ia harus melakukan pekerjaan serabutan yang ditawarkan warga sekitar demi bertahan hidup.
Sesekali Rohana mendapat bantuan sosial seperti BLT atau beras, namun jauh dari cukup,bahkan tidak mungkin untuk memperbaiki kondisi rumah yang kerap tergenang banjir ketika hujan deras. “Kalau hujan suka kehujanan, dapur juga belum keurus. Mau pindah bingung, enggak tahu harus ke mana lagi,” tambahnya.
Rohana hanya punya satu harapan sederhana, rumahnya bisa diperbaiki agar layak dihuni. “Kalau soal makan, alhamdulillah masih suka dibantu Pak RW dan anak. Tapi saya ingin rumah ini dibetulin aja, supaya enggak takut lagi kalau hujan atau disengat tawon,” pintanya dengan mata berkaca-kaca.
Kisah pilu Rohana menjadi potret nyata bagaimana masih banyak warga lanjut usia di pelosok Daerah Sukabumi yang hidup dalam kondisi memprihatinkan dan menanti uluran tangan pemerintah maupun para dermawan. Semoga kisah pilu Rohana menggugah rasa setiap penguasa untuk tidak bangga hanya dengan angka-angka dan kata-kata hasil capaian kerja. (Isman/Rezky).