megaswaranews.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, Menerima Kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, di Istana Kepresidenan Jakarta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Sekjen To Lam akan disambut dengan upacara resmi, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan pribadi antara kedua pemimpin negara tersebut.
Setelah pertemuan tatap muka, dilanjutkan dengan diskusi bilateral antara delegasi Indonesia dan Vietnam untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis. Sebagai bagian dari kunjungan, Presiden Prabowo dan Sekjen To Lam juga akan menggelar konferensi pers bersama untuk menyampaikan hasil dari pertemuan tersebut kepada publik.
Kunjungan Sekjen To Lam ke Jakarta, yang berlangsung dari 9 hingga 11 Maret 2025, merupakan lawatan pertama sejak ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam.
Pertemuan itu, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan beberapa hasil penting dari pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara. Salah satu pencapaian utama adalah kesepakatan untuk meningkatkan perdagangan bilateral dengan target mencapai nilai ekonomi sebesar US$ 18 miliar pada tahun 2028.
“Kami sepakat untuk mencapai target hubungan ekonomi bilateral senilai US$ 18 miliar pada 2028 mendatang,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers bersama di Jakarta pada Senin, (10/3/2025). Selain itu, Presiden Prabowo juga menyambut baik investasi yang dilakukan Vietnam di Indonesia, khususnya di sektor otomotif, pertanian, dan sektor-sektor lainnya. Ia percaya bahwa ini akan memperkuat ketahanan pangan kedua negara, bahkan memungkinkan Indonesia dan Vietnam untuk berperan sebagai penyumbang pangan dunia.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyebutkan bahwa kedua negara juga sepakat untuk memperluas kerja sama di beberapa bidang strategis, termasuk sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, kerja sama bank sentral, serta industri teknologi tinggi.
Dalam hal kerja sama di bidang keamanan, Presiden Prabowo menambahkan bahwa Indonesia dan Vietnam akan terus meningkatkan industri pertahanan kedua negara, serta memperkuat latihan bersama, tukar menukar perwira, dan meningkatkan patroli bersama guna menjaga stabilitas keamanan kawasan
(HA)