megaswaranews.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menargetkan agar 3.310 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Bogor berhasil melakukan graduasi dari Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini diharapkan bisa membantu mereka keluar dari garis kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Jika kita memiliki 331 pendamping PKH, masing-masing bertugas untuk minimal 10 KPM, maka targetnya adalah 3.310 KPM yang harus mengalami graduasi, dari kondisi yang sulit menuju kehidupan yang lebih baik,” ujar Gus Ipul pada Acara Dialog Pilar-Pilar Kabupaten Bogor bersama Wakil Menteri Sosial, Sabtu (8/2/2025).
Menurut Gus Ipul, KPM yang sehat dan produktif seharusnya berpindah dari bantuan sosial ke program pemberdayaan yang dapat membantu mereka menjadi lebih mandiri. Ia menegaskan bahwa semakin banyak KPM yang berhasil lulus atau graduasi dari PKH, semakin berhasil pula kinerja para pendamping PKH.
“Jangan sampai ada penerima PKH yang terus-menerus selama 10 hingga 15 tahun, karena itu bukan lagi program, tapi berarti mereka sudah terlalu lama bergantung,” tambah Gus Ipul.
Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya pemberantasan kemiskinan di Kabupaten Bogor setiap tahunnya mengucurkan bantuan sosial sebesar Rp1,2 triliun untuk 405.848 KPM. Dua program terbesar dalam pemberantasan kemiskinan adalah Program Sembako dengan anggaran Rp867 miliar dan Program PKH sebesar Rp387 miliar.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo, menyampaikan bahwa keberhasilan program Kemensos sangat bergantung pada peran pilar sosial, seperti pendamping PKH. Para pilar sosial inilah yang menjadi wajah dari Kemensos di masyarakat, dan keberhasilan mereka sangat menentukan hasil program di lapangan.
“Tugas kita adalah merubah mindset masyarakat agar mereka tidak hanya menjadi penerima Bansos, namun bisa diberdayakan, mandiri, dan mampu berproduksi. Ini akan membuat masyarakat kita bisa hidup lebih sejahtera sesuai dengan harapan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” kata Agus Jabo.
Pilar sosial di Kabupaten Bogor terdiri dari 709 orang, termasuk 331 Pendamping PKH, 40 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), 98 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 1 Pelopor Perdamaian, 25 Pendamping Rehabilitasi Sosial, dan 214 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Pilar-pilar ini menjadi kekuatan utama Kemensos dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah tersebut.
“Kita semua berusaha agar target Presiden Prabowo untuk mengurangi kemiskinan ekstrem tercapai dalam dua tahun ke depan. Semoga bisa tercapai tahun ini, paling lambat tahun depan, dan pada tahun 2029 kemiskinan bisa turun menjadi di bawah lima persen,” tutup Gus Ipul.
abrizi.