megaswaranews.com, Rancabungur – Pengrajin dodol di kampung Bantar Kambing, Desa Bantar Jaya Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Mengeluhkan melonjaknya kenaikan harga bahan baku, Yang menyebkan omset mereka merosot drastis.
Salah satu pengrajin dodol Ahmad sobana mengatakan, Meski kebanjiran pesanan dari konsumen setiap lebaran idul fitri. Namun pihaknya mengaku dengan melonjaknya harga bahan baku, Karena langka, Sangat berpengaruh terhadap omset yang di dapat.
Sebelumnya harga kelapa rp.5000- rp,6000,- perbutir, Namun menjelang lebaran idul fitri 2025. Buah kelapa langka dipasaran dan harga kelapa melonjak menjadi rp, 15.000,- sampai rp,20.000,- perbutir .” Untuk mencari harga kelapa yang lebih murah, kita terpaksa harus membeli ke luar daerah,”kata Ahmad.
Dengan adanya kenaikan harga bahan baku terpaksa pengrajin menaikan harga jual tapi dengan kenaikan harga dodol, Tentunya berdampak terhadap omset penghasilan yang merosot.“Karena dodol yang dipasarkan kini kurang diminati konsumen akibat naiknya harga jual,”tambah Ahmad
Produksi dodol Rancabungur yang sudah puluhan tahun ditekuni oleh masyarakat ini, Dalam seharinya mampu memproduksi 5 ton dodol. Ahmad sobana kini sudah memiliki 10 orang karyawan. Ia tidak hanya menproduksi dodol saja, Namun pengrajin ini juga memproduksi Rengginang, Kembang Goyang dan makanan khas sunda lainnya.
Untuk pemasarannya para pengrajin memanfaatkan media online, Dan menjangkau hingga mancanegara.
Guna menstabilkan harga bahan baku tersebut para pengrajin dodol berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi kelangkaan dan melonjak harga- harga.
(abrizi)