megaswaranews.com, Bogor – Pernah nggak sih kamu lagi tidur, tiba-tiba sadar… tapi tubuh kamu nggak bisa gerak? Rasanya seperti ditindih sesuatu, bahkan sampai susah nafas. Nah, di banyak daerah di Indonesia, pengalaman ini dikenal dengan sebutan “eureup-eureup“—atau dalam bahasa lainnya, ketindihan.
Peristiwa itu kerap terjadi dikala seseorang kelelahan akibat atktivitas yang begitu tinggi hingga tengah gangguan psikologis diantaranya :
- Kurang Tidur / Pola Tidur Berantakan
Kalau kamu sering begadang atau tidur nggak teratur, risiko mengalami kelumpuhan tidur jadi lebih tinggi. - Stres & Kecemasan
Kondisi psikologis juga sangat berpengaruh. Saat kamu stres berat, otak bisa lebih mudah “error” waktu tidur. - Tidur Telentang
Posisi tidur telentang memicu otot-otot lebih mudah masuk ke kondisi paralisis, karena saluran udara bisa agak terhambat. - Gangguan Tidur Lain (misalnya: narkolepsi)
Orang yang punya masalah tidur berat, seperti narkolepsi atau insomnia kronis, cenderung lebih sering mengalami ini. - Gaya Hidup Tidak Sehat
Konsumsi kafein berlebihan, rokok, atau alkohol juga bisa meningkatkan risiko sleep paralysis.
Namun dalam kepercayaan kepercayaan masyarakat Sunda, fenomena ini sering dikaitkan dengan makhluk halus yang sedang “menindih” kita saat tidur. Ada juga yang bilang, itu pertanda kita sedang diganggu jin atau roh penasaran. Cerita-cerita ini berkembang turun-temurun, jadi wajar kalau orang langsung mikir, “Wah, ini pasti hal gaib!”
Tapi, dari sisi medis, fenomena ini dikenal sebagai sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Ini terjadi saat otak kita bangun lebih dulu, tapi tubuh kita masih dalam kondisi tidur. Akibatnya, kita sadar, tapi nggak bisa bergerak, bicara, atau bahkan berteriak. Biasanya berlangsung cuma beberapa detik sampai satu menit—tapi rasanya bisa sangat menakutkan.
Faktor penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari stres, kurang tidur, pola tidur yang nggak teratur, atau posisi tidur telentang.
Jadi, apakah eureup-eureup itu gangguan makhluk halus atau cuma kondisi biologis? Bisa jadi, keduanya saling melengkapi. Budaya dan sains punya caranya masing-masing untuk menjelaskan fenomena ini. Yang pasti, kalau kamu sering mengalaminya, coba perhatikan pola tidurmu… dan mungkin, jangan terlalu banyak nonton horor malam-malam.
(red)