megaswaranews.com, Jakarta Chemtrail adalah istilah yang digunakan dalam teori konspirasi yang mengklaim bahwa jejak yang terlihat di langit, yang seringkali dianggap sebagai jejak kondensasi pesawat (contrail), sebenarnya adalah jejak bahan kimia yang disemprotkan oleh pesawat untuk tujuan yang tidak diketahui, seperti pengontrolan cuaca atau kontrol penduduk. Istilah ini berasal dari gabungan kata “chemical” (kimia) dan “trail” (jejak).
Secara ilmiah, jejak yang terlihat di langit tersebut, terutama yang memiliki bentuk panjang dan tipis, adalah jejak kondensasi (contrail) yang terbentuk dari uap air yang keluar dari mesin pesawat dan membeku di udara dingin. Jejak ini bersifat sementara dan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan kondisi atmosfer.
Namun, dalam teori konspirasi chemtrail, jejak ini dianggap sebagai hasil dari operasi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah atau kelompok tertentu untuk tujuan yang tidak diketahui. Teori ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan dianggap sebagai misinformasi.
Senin (14/4/2025) terlihat dilangit jakarta sebuah pesawat terbang dengan jejak asap putih memanjang seperti coretan yang membekas pada sebuah latar. Tidak diketahui apa yang sebenarnya dibawa oleh pesawat itu. Namun masyarakat tak perlu khawatir secara berlebihan.

Contrail bukan chemtrail
“Contrail adalah jejak kondensasi pesawat terbang yang tercipta karena pengembunan udara dari asap pesawat yang mengandung keluaran sampingan berupa uap air, mengalami kondensasi akibat suhu udara atmosfer yang dingin sehingga terbentuk jejak di belakang pesawat yang mirip seperti asap.
Lantas apakah asap itu berbahaya ?
Sebuah penelitian yang menyebut contrail dapat berpengaruh terhadap global warming. Hanya saja, jejak kondensasi pesawat tidak akan mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung
Jadi sama sekali tidak berbahaya bagi mahluk hidup yang ada di bawahnya.
Sedangkan chemtrail merupakan teori konspirasi yang berkembang dibuktikan dari 98 persen responden dalam survei internasional percaya bahwa keberadaan chemtrail memiliki tujuan jahat tertentu. Meski demikian, Journal of Geography, Environment and Earth Science International <span;>(2020) melaporkan bahwa hingga kini belum ada bukti ilmiah akan bahaya yang ditimbulkan dari jejak asap yang dikeluarkan dari emisi pesawat terbang.