megaswaranews.com, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus mendorong penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai langkah kolaboratif lintas sektor.
Melalui siaran Podcast yang di gagas mgstv 32 uhf dan megaswara 96.0 fm, Ayep Zaki menyebut implementasi Opsen atau opsional sharing pendapatan dari pajak kendaraan bermotor mampu menjadi tambahan signifikan bagi kas daerah
“Kita tadi sama-sama mengetahui ada Opsen untuk Kota Sukabumi. Tentunya ini bisa menjadi tambahan bagi PAD kita,” jelasnya.
Podcast bertajuk “Optimalisasi PAD Melalui Kolaborasi Lintas Sektor” itu turut menghadirkan kepala pusat P3DW Iwan Djuanda, yang bernaung di bawah Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Jawa Barat.
“Kami membahas masalah PAD, kerjasama antara dinas pendapatan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini P3DW dengan Pemerintah Kota Sukabumi,” ujar Ayep Zaki usai kegiatan.

Kegiatan podcast tersebut berlangsung di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi pada Kamis (24/07), dan disiarkan secara langsung melalui jaringan multiplatform Megaswara, termasuk siaran televisi MGSTV Sukabumi, kanal YouTube MGS Televisi, serta radio Megaswara 96,0 FM.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana membahas secara mendalam sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya melalui P3DW Kota Sukabumi, dengan Pemerintah Kota Sukabumi dalam upaya penguatan basis pajak daerah, terutama dari sektor kendaraan bermotor. klik dan simak lengkapnya disini
Ayep pun mengimbau secara langsung kepada seluruh masyarakat, khususnya para pemilik kendaraan bermotor di wilayah Kota Sukabumi, agar tertib membayar pajak sesuai waktu yang telah ditentukan. Menurutnya, kesadaran kolektif dalam pembayaran pajak dapat memberi efek besar terhadap peningkatan pendapatan daerah.
“Ada 100 ribu lebih motor dan kendaraan roda empatnya di atas 10 ribu. Kita bisa bayangkan, kalau ini semua membayar pajaknya tepat waktu tentu bisa menjadi dampak yang positif bagi PAD Kota Sukabumi,” papar Ayep.
Tak hanya itu, Ayep menegaskan bahwa dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tinggi di Kota Sukabumi, maka sudah seharusnya PAD juga bisa ditingkatkan seiring dengan laju ekonomi daerah.
“Otomatis ini menjadi penambahan PAD secara umum. Makanya saya optimis PAD kita akan naik, karena PDRB kita juga tinggi dan harus diikuti oleh PAD kita,” imbuhnya.
Menariknya, selama siaran berlangsung, kanal komentar pada media sosial Megaswara dibanjiri partisipasi warga. Salah satu pertanyaan yang mencuri perhatian publik datang dari wilayah Dapil IV Kabupaten Sukabumi, yang menanyakan soal kemungkinan penggabungan wilayah tersebut ke dalam administrasi Kota Sukabumi.
Menanggapi hal itu, Ayep Zaki menyatakan komitmennya untuk merespons semua aspirasi masyarakat secara terbuka dan bertanggung jawab.
“Kita akan merespon semua keinginan. Karena ini aspirasi masyarakat, saya harus mengakomodirnya. Saya akan sampaikan aspirasi ini kepada Wakil Ketua DPR RI, kepada Ketua dan anggota Komisi II DPR RI, kepada Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, dan pak Gubernur Jawa Barat,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini usulan tersebut telah masuk dalam tahap kajian. Progresnya diklaim cukup signifikan, dengan target kajian tuntas pada bulan September 2025 mendatang.
“Saat ini, progresnya sudah masuk dalam kajian. Insha Allah di bulan September mendatang selesai. Dan kita akan bahas bersama kajiannya seperti apa,” pungkas Ayep.
Kegiatan podcast ini menjadi ruang dialog yang tidak hanya membahas teknis penerimaan daerah, tetapi juga menggambarkan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi terhadap keterbukaan informasi publik, kolaborasi antar lembaga, serta kesediaan untuk menampung suara masyarakat.
Kepala P3DW Kota Sukabumi, Iwan Juanda, dalam pertemuan itu turut menyampaikan bahwa sinergi pusat dan daerah dalam pengumpulan pajak menjadi kunci dalam pencapaian target nasional dan lokal secara bersamaan. Integrasi data dan kolaborasi operasional yang dilakukan secara legal dan bertanggung jawab menjadi landasan utama. (Sofwan)