megaswaranews.com Bogor – Gelombang aksi unjukrasa gabungan mahasiswa di Kota Bogor terus bertambah pada, Senin (01/09/2025) sore.
Aksi yang semula berjumlah 50an orang, hingga pukul 17.15 WIB bertambah hingga mencapai 120 orang. Mereka gabungan dari mahasiswa HMI MPO, PMII, GMNI, GMKI, KAMMI, dan PMKRI.
Gelombamg aksi mahasiswa yang awalnya sempat tersekat di depan Rumah Sakit Salak atau simpangan Jl. Pengadilan ini, akhirnya masuk menembus hingga depan gerbang utama Istana Bogor dengan pengawalan ketat aparat kepolisian berlapis barisan TNI.
Meski sempat terjadi aksi saling dorong antar petugas dan demonstran, namun unjuk rasa masih dalam batas kondusif, tidak anarkis dan petugas pun tetap mengedepankan penjagaan secara persuasif.
Selain menyampaikan orasi dan berbagai tuntutan, aksi unjuk rasa juga diwarnai aksi teatrikal tabur bunga dan doa bersama.
Berikut sejumlah tuntutan para demonstran yang disampaikan langsung secara terbuka :
- Transparansi pembatalan tunjangan DPR serta menuntut untuk memangkas anggaran DPR yang tidak penting bagi kesejahteraan rakyat.
- Menuntut Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera melakukan sidang etik dan memberhentikan anggota DPR yang menghina rakyat serta membuat kegaduhan.
- Mendesak dilakukannya evaluasi dan reformasi terhadap institusi Polri secara struktural maupun kultural serta berhentikan segala bentuk tindakan represif kepolisan dengan mengedepankan pendekatan humanis.
- Usut Tuntas Pelaku brutalitas aparat yang sampai menghilangkan nyawa sesuai hukum tanpa impunitas, serta bebaskan seluruh demonstran yang ditahan secara sewenang-wenang.
- Reformasi segala kebijakan yang menciptakan kesenjangan dengan rakyat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Melakukan evaluasi dan reformasi kebijakan pajak agar lebih adil serta tidak memberatkan masyarakat.
- Menetapkan standar gaji yang layak bagi para pahlawan bangsa, khususnya Guru di
- Melaksanakan reformasi agraria sejati demi pemerataan kesejahteraan.
- Melakukan reformasi total terhadap sistem kaderisasi partai politik agar lebih demokratis dan akuntabel.
- Melakukan evaluasi progam MBG.
- Segera disahkannya RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
(Herman Bonz).





















