megaswaranews.com, Bogor – Instruksi presiden(inpres )no 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. Dengan target penghematan sebesarĀ 306,69 triliun. Sangat Dirasakan cukup oleh industri perhotelan dan usaha restoran di kabupaten Bogor. Mengingat usaha di bidang perhotelan di kabupaten Bogor Selama ini sangat tergantung pada Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE). Dimana hal tersebut berasal dari ada nya kegiatan dinas dan kementrian di hotel hotel yang ada di kabupaten Bogor. Dengan di berlakukannya efisiensi anggaran Secara otomatis kegiatan perjalanan dinas dan aktifitas yang menggunakan fasilitas hotel akan menurun. Dan mengancam keberlangsungan usaha hotel di kabupaten bogor. Hal tersebut di sampaikan Boboy Ruswanto Sekretaris umum PHRI kabupaten Bogor Senin (3/1/2025) Di sebuah hotel kawasan puncak saat usai melakukan koordinasi dengan ketua PHRI kab Bogor.
“Sumber pendapatan hotel di kabupaten Bogor kan,50% berasal dari kegiatan kementrian dan dinas.Nah kalau kebijakan pemangkasan anggaran itu di berlakukan,otomatis 50%pendapatqn hotel akan hilang.” Pungkasnya.
Imbas terberat nya adalah ketika para pengusaha hotel dan restoran tidak dapat memenuhi target pendapatan. Otomatis tidak menutup kemungkinan akan terjadi pengurangan karyawan atau PHK Sehingga bukan hanya para pengusaha saja yang terdampak namun nasib ribuan karyawan hotel dan restoranpun akan terkena imbasnya secara langsung .Saat ditanya upaya apa yang akan di lakukan PHRI,
“Kami akan memanfaatkan moment Munas PHRI,yang akan di selenggarakan pada tanggal 10 dan 11 bulan Februari ini.Yang kebetulan berlokasi di kabupaten Bogor.Kami akan mendorong para utusan daerah agar membahas secara serius hal tersebut” kata dia.

lebih lanjut Sekum PHRI kab Bogor ,menyampaikan bahwa badai pengetatan anggaran ini di rasa menjadi sangat berat, mengingat para pengusaha hotel. Baru saja mulai bangkit dari keterpurukan yang pernah dialami beberapa tahun silam akibat wabah Covid 19 “Ibaratnya,baru saja lepas dari krisis akibat wabah corona dan belum pulih seratus persen ,kini kembali di hadapkan pada aturan yang berpeluang berkurangnya pendapatan,ini sangat berat sekali” tegasnya
Ray





















