megaswaranews.com, Sukaraja-Memasuki musim kemarau, sejumlah warga di Desa Nagrag, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, terserang wabah penyakit Chikungunya. Warga mengaku mengalami gejala seperti badan lemas, demam tinggi, serta nyeri pada persendian.
Sedikitnya delapan orang warga Kampung Pasir Bagade RT 02 RW 07, dilaporkan terinfeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini.
Salah satu warga terdampak, Dede Sopiah, mengungkapkan dirinya mulai merasakan gejala sejak beberapa hari lalu.
“Awalnya badan terasa panas, lalu semua persendian sakit dan susah bergerak. Banyak juga tetangga saya yang mengeluh gejala yang sama,” ujar Dede, Kamis (16/10).
Menanggapi hal tersebut, pihak UPT Puskesmas Sukaraja langsung turun tangan. Kepala Puskesmas Sukaraja, dr. Putu Nursantini, menjelaskan pihaknya telah menerima laporan dari bidan desa dan segera melakukan pemeriksaan lapangan.
“Kami melakukan pemeriksaan darah, rapid test chikungunya, serta memberikan obat-obatan kepada warga yang menunjukkan gejala. Kegiatan ini dilakukan secara mobile dengan melibatkan lima petugas medis,” jelas dr. Putu.
Selain penanganan medis, Puskesmas Sukaraja juga berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan fogging di wilayah terdampak guna mencegah penyebaran penyakit.
dr. Putu juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala demam tinggi, nyeri sendi, atau muncul bercak merah di kulit.
“Kami mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air, dan menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.
Dengan langkah cepat dan kolaborasi antara petugas medis dan pemerintah desa, diharapkan penyebaran wabah chikungunya di wilayah Sukaraja dapat segera dikendalikan. (Suhanda)