megaswaranews.com – Sukabumi, Warga kampung cibalung talaga caringin sukabumi keluhkan dampak proyek tol getaran dari alat berat yang menyebabkan retakan pada dinding disejumlah rumah warga, selain itu kolam air menjadi jadi keruh dan tertutupnya gang di dalam permukiman.
warga rt 03 dan rt 06 kampung cibalung yang berada di dekat proyek tol bocimi menggelar musyawarah dan keluhkan adanya dampak kerusakan rumah dan kebisingan akibat aktifitas pengerjaan proyek tol.
menurut Elah, warga yang bermukim tepat di dekat proyek tol mengatakan dirinya cemas dan khawatir dengan suara bising dan getaran yang ditimbulkan dari alat berat yang beroperasi. elah merasa takut.
“gini sayamah kalau ada masjid jalan ter urus kata saya yah saya mah mau keluar aja jangan tidur di sini lagi tidur cucu saya di sini bangun bangun diki bangun itu goyang kata saya itu baju yang di gantung goyang, saya itu bukan tidur gimana si ah gamau tidur takutnya ke runtuhan di rumah ibu ibu ada di dalem gitu “ ujarnya.
untuk tidur di dalam rumah sebab getaran dari alat berat membuat dinding rumahnya retak-retak dan meminta pihak pelaksana bertanggung jawab.
kehawatiran serupa juga dialami warga lainya yakni asih/dinding kamar rumahnya mengalami retakan dan juga terganggu saat tidur dengan suara bising aktivitas proyek saat malam hari.
hal senada juga di keluhkan oleh Asih, ia merasa terganggu dengan adanya proyek pembangunan tersebut terlebih saat malah hari waktu istirahat
“kalo yang di rasakan merasa terganggu banget dari waktu tidur itu ya berisik nya merasa terganggu banget bapak anak kecil, udah 1 tahun gak terlalu tahu justru kadang kadang bukan sampe malem lagi“tandas asih
sementara itu ditempat yang sama heri pemilik kolam pemancingan juga mengeluhkan air menjadi keruh membuat para pelanggan mancing enggan datang dan usahanya kini merugi.
“mulai pertama pembukaan lahan ini ada proyek jalan tol dampak nya banyak sekali ya istilah nya kondisi air kondisi udara kebisingan terutama waktu hujan banjir, iya saya setiap hari di sini gitu ini saya ada 5 kolam lah terutama saya wirausaha pemancingan otomatis gabisa produktif lah konsumen nya juga padat” pungkasnya
atas kondisi yang terjadi warga gelar musyawarah dan menuntut pelaksana proyek untuk bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga, lahan dan kolam warga yang terdampak proyek. hingga berita ini diturunkan belum didapat tanggapan dari pihak pelaksana proyek.
Uher.