megaswaranews.com – Sukabumi, Pemerintah Desa Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengerahkan kendaraan alat berat untuk membuka dan merintis jalan penghubung antara Kampung Nangela dan Ciagung yang putus akibat longsor pada Rabu, 4 Desember 2024 lalu. Kondisi tersebut menyebabkan 260 kepala keluarga sempat terisolasi selama empat hari.
Kepala Desa Jampangtengah, Agus Jayadi Ramli mengatakan, masih terus lakukan upaya membuka akses jalan penghubung dua kedusunan menggunakan kendaraan alat berat, agar bisa dilintasi kendaraan roda dua untuk sementara waktu supaya aktivitas masyarakat kembali berjalan normal, terutama menuju ke Pemerintah Desa dan pelajar, meski harus menghadapi berbagai kendala,seperti longsor susulan.
“Dusun Nangela putus akibat longsor dua kedusunan Ciagung, proses perbaikan mencapai 70%, mengerahkan alat berat, sejak hampir sebulan, dikerenakan pergerakan tanahnya terus bergerak tiap hari ketika bila ada hujan, pekerjaan selalu terkendala, “Kata Kepala Desa Jampangtengah, Agus Jayadi Ramli kepada awak media, Minggu (26/1/24).
Ia menambahkan, akibat longsor yang memutus akses jalan utama dua kedusunan, membuat sejumlah kepala keluarga sempat terisolasi selama empat hari,sejak bencana pada Rabu 4,Desember 2024 lalu. Rencananya sebagian warga akan direlokasi dilahan lain sekaitan dengan pergerakan tanah.
“Yang terdampak untuk longsor dan pergerakan tanah kurang lebih 40 kepala keluarga, tetapi yang terisoliasi karena jalan ini terputus diangka 260 kepala keluarga. Untuk relokasi rencananya 40 kepala keluarga, tetapi untuk diawal urgensi berbagai pertimbangan anggaran dan sebagainya, kita urgensi 20 kepala keluarga, karena ini menggunakan anggaran dari mana-mana, anggaran benar-benar dari swadaya masyarakat, dan bantuan-bantuan dari hamba Allah untuk masyarakat yang terdampak, “sebutnya.
Meski masa tanggap darurat bencana telah dicabut oleh pemerintah sesuai operasi standar (SOP), Agus menyebutkan, masih ada sejumlah relawan dari berbagai komunitas, membantu masyarakat terdampak bencana.
“Tenaga relawan dari luar alhamdulillah banyak datang kesini , bantuan pun banyak dari hamba Allah, maupun Yayasan. Untuk akses kendaraan kondisi lintasannya masih proses pemadatan tanahnya. Awal bencana akses kendaraan (roda dua) dalam 12 hari kendaraan yang terisolasi dan tertutup longsor bisa keluar, “Ujarnya.
Adapun bantuan diperlukan dalam pemulihan bencana, Agus memaparkan relokasi 20 kepala keluarga terdampak pergerakan tanah, pihak pemerinta Desa Jampangtengah, membutuhkan bantuan material pembangunan hunian sementara maupun hunian tetap menggunakan anggaran berasal dari berbagai donatur maupun dermawan.
“Untuk kebutuhan saat ini, kebutuhan material untuk relokasi rumah warga, jadi kita urgensi kurang lebih diangka 20 rumah kita akan relokasi ketanah-tanah desa yang dibutuhkan bahan material untuk bahan bangunan. Kami sepakat sudah bermusyawarah dengan BPD BKPMD dan tokoh masyarakat, untuk relokasi rumah ini saat ini tidak menggunakan anggaran negara, kita menggunakan anggaran hamba Allah. Untuk menghemat bahan material ini dari yang urgen ini 20 rumah, kita membangun lokasi rumah-rumah warga yang kita relokasi, bahan bagunan yang rumah lama bisa digunakan kami manfaatkan kembali Akan kami manfaatkan kembali dilahan yang baru, Akan kami manfaatkan kembali dilahan yang baru, yang bisa digunakan kita gunakan, yang kekurangannya kita akan asemen dan itu kita lakukan pembeli bahan, “Pungkasnya.
Tim liputan Sukabumi