megaswwaranews.com – Kota Sukabumi, Pemerintah pusat membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga kecil untuk bulan Juni dan Juli. Keputusan ini memicu kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kota Sukabumi, Danny Ramdhani.
Pemerintah mengalihkan anggaran yang semula untuk subsidi listrik ke program subsidi gaji bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Namun, keputusan ini membuat banyak pihak mempertanyakan konsistensi pemerintah. Danny Ramdhani mengecam langkah tersebut sebagai tindakan konyol dan manipulatif, mengingat pemerintah sudah lebih dulu mengumumkan program ini secara luas.
“Ini mah konyol, ya. Pemerintah pusat sudah menyebarluaskan informasi bahwa bulan ini akan ada pemotongan 50 persen untuk warga, terutama kelas menengah ke bawah. Tapi kemarin Bu Sri Mulyani menyampaikan bahwa usulan itu dibatalkan dengan alasan dialihkan untuk subsidi gaji buruh,” tegas Danny saat berbicara kepada wartawan.
Danny menilai, banyak warga merasa kecewa karena telah menaruh harapan besar pada program ini sebagai bentuk keringanan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Meski belum menerima laporan resmi, Danny mengaku telah mendengar berbagai keluhan secara langsung dari masyarakat di sekitarnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengumumkan program diskon tarif listrik tersebut. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani kemudian menjelaskan bahwa pemerintah menunda pelaksanaannya karena kendala teknis dan kebutuhan realokasi anggaran.
Pembatalan ini menambah beban masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang belum stabil. Banyak warga merasa dikecewakan karena kehilangan kesempatan untuk menikmati keringanan biaya listrik yang sebelumnya telah dijanjikan.
(Sofwan)





















