megaswaranews.com, Cileungsi – Jajaran Polsek Cileungsi berhasil menangkap empat pelajar yang menjadi pelaku utama tawuran brutal di Jalan Raya Narogong, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Aksi kekerasan yang sempat viral di media sosial itu menyebabkan seorang pelajar mengalami luka bacok cukup parah di beberapa bagian tubuh.
Dalam video yang beredar terlihat sekelompok pelajar membawa senjata tajam jenis celurit dan pedang, lalu mengeroyok korban hingga tersungkur di jalan. Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya mengamankan puluhan pelajar, dan menetapkan empat orang di antaranya sebagai tersangka utama.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, mengatakan bahwa tawuran tersebut terjadi pada 26 September lalu, dan berawal dari tantangan antarkelompok pelajar melalui media sosial.
“Kami telah mengamankan empat orang pelaku utama tawuran. Mereka masih berstatus pelajar aktif di sekolah berbeda di wilayah Cileungsi. Dari tangan mereka, kami juga menyita dua bilah senjata tajam yang digunakan untuk melukai korban,” jelas Kompol Edison kepada wartawan, Senin (20/10).
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan indikasi bahwa para pelajar tersebut sempat mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang sebelum melakukan aksi tawuran.
“Motif mereka sepele, hanya karena saling ejek di media sosial. Tapi akibatnya fatal, satu korban mengalami luka bacok cukup serius,” tambahnya.
Kini, keempat pelaku telah ditahan di Rutan Polsek Cileungsi dan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Edison juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar lebih memperhatikan perilaku anak-anaknya, terutama dalam penggunaan media sosial yang kerap menjadi pemicu tawuran.
“Kami berharap pihak sekolah dan keluarga ikut aktif memberikan pembinaan. Jangan sampai anak-anak muda ini menjadi korban dari tindakan kekerasan yang mereka buat sendiri,” tegasnya.
Polisi masih terus melakukan pengembangan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya provokator lain yang memicu aksi tawuran tersebut. (edi)
