megaswaranews.com, – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kulon Progo mendorong terjaganya ketahanan demokrasi, baik di Indonesia secara umum ataupun di di Kulon Progo secara khusus. Hal ini penting meski pasca hajatan Pemilu 2024 hampir usai. Hal ini tersampaikan pada join monitoring visit di ruang media center kantor Bawaslu Kulon Progo (Rabu, 12/02/2025).
Acara join monitoring visit tersebut, diikuti jajaran pimpinan dan sekretariat Bawaslu Kulon Progo, tim The Asia Foundation (TAF), perwakilan dari Kementrian Luar Negeri Australia, perwakilan Bappenas RI, dan tim dari LKiS.
Pasca acara, Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto mengaku mendapat kehormatan karena dapat bekerjasama dengan TAF dan LKiS ungik mengembangkan dan memelihara demokrasi melalui program democratic resilience.
“Aspirasi suara masyarakat sipil harus tetap terjamin, mulai tahapan pemilu/pilkada, hingga saat non-tahapan. Di tahapan pemilu, ada let’s vote, yakni mendorong partisipasi masyarakat sipil berpartisipasi di semua tahapan pemilu maupun pilkada,” jelas Marwanto, Kamis (13/2/2025).
Sementara untuk non-tahapan, lanjut Marwanto, dikenal istilah let’s voice. Artinya bagaiman masyarakat sipil bersuara pada pemerintah (baik pusat maupun daerah) hasil dari pemilu/pilkada.
“Justru di non-tahapan ini, fase krusial. masyarakat harus menyuarakan aspirasinya. Selain berkaitan dengan peran masyarakat sipil mengawal pemerintahan dari hasil pemilu/pemilihan, juga menentukan ketahanan demokrasi yang sebenarnya. Karena itu di masa non-tahapan ini, kami berharap ada yang bisa di kolaborasikan dengan TAF maupun LKiS”, pungkas Marwanto. (Pri)