megaswaranews.com, Sukabumi – Meski tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor serta pergerakan tanah menerjang pada Rabu 4 Desember 2024 lalu, sudah dicabut oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa 24 Desember 2024 lalu. Relawan Sehati Gerak Bersama Rescue Sukabumi, tetap masih menurunkan sejumlah relawan diberbagai lokasi, terutama kepada warga korban rumahnya terdampak bencana pergerakan tanah dan banjir bandang.
Ketua Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan mengatakan, para relawan ditempatkan berbagai titik lokasi disejumlah kecamatan yang terdampak parah oleh bencana, terutama lokasi relokasi korban pergerakan tanah dan banjir bandang.
“Saat ini kita mementing kebutuhan masyarakat terutama dihunian, kita lakukan segala prioritas masyarakat mana saja yang nantinya akan membantu program salah satunya pembuatan hunian sementara, “Kata Ketua Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan kepada awak media, Sabtu (25/1/25).
Andri memaparkan sejumlah titik bencana dan warga masih membutuhkan bantuan relokasi hunian meski tanggap bencana sudah dicabut pada Selasa 24 Desember 2024 lalu.
“Dari data yang sudah dilakukan, ada sekitar 4 Kecamatan mulai pembangunan sepekan ini secepatnya. Yang sudah dibangun kita baru dilokasi itu direncanakan sudah berjalan sekitar 31 unit tahap pertama, mudah-mudahan kita bisa sampai diangka 100 unit kita akan bangun, “Paparnya.
Adapun kendala dan hambatan menuju lokasi yang ditangani relawan, Andri menyebutkan sejumlah titik akses jalan sulit dilintasi, terutama mengangkut material bahan bangunan huntara atau huntap. Bahkan, terdapat lokasi menuju Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, harus menggunakan perahu melintasi aliran sungai Cikaso, merupakan habitat buaya muara.
“Yang paling sulit itu, kemaren adalah salah satunya dilokasi sungai Cikaso, atau kecamatan Cibitung, karena selain dari pada kita memberi barang kita juga kesulitan akses dan beberapa material. Memang lokasi disana menggunakan perahu dan jarak tempuh kawan-kawan dari Posko Pabuaran sangat lumayan jauh, “Kisahnya.
PEMBANGUNAN TERKENDALA STATUS LAHAN RELOKASI
Untuk pembangunan huntara maupun huntap, Andri selaku kepala koordinator tim relawan Sehati Gerak Cepat, juga menghadapi sejumlah kendala berupa status lahan relokasi huntara/huntap.
“Paling utama hari ini, semua relawan terkendala masalah perizinan tanah, dimana banyak masyarakat yang ingin kita berikan huntara. Bahkan, ada beberapa teman-teman siap membuat huntap, namun permasalahannya adalah pemerintah Desa maupun Kecamatan, sampai saat ini ada beberapa lokasi belum memiliki lahan yang pertama izin lahan HGU karena kebanyakan PTPN atau perhutani dan juga belum keluarnya atau belum dilaksanakan kajian dari BPMG terkait dengan aman atau tidaknya kondisi tanah yang akan dijadikan sebagai huntara maupun huntap. Sampai saat ini, sama seperti dulu ada beberapa lokasi kita harus memutar arah dan yang paling krusial adalah kondisi jalan itu sendiri, baik berlumpur bahkan tidak sedikit mobil kawan-kawan relawan sampai rusak yang pada akhirnya menghambat terhadap pelaksanaan program, “Keluhnya.
Meski demikian, Andri berharap kepada masyarakat serta pemerintah, agar turut serta membantu mengatasi kekurangan bahan bangunan pembangunan huntara maupun huntap serta harapan warga yang terdampak bencana pergerakan tanah atau rumahnya terbawa luapan air sungai Cikaso, agar bisa memiliki tempat tinggal yang layak.
“Harapannnya tentunya, ini sebentar lagi menghadapi bulan Ramadhan, dan juga ada beberapa warga masyarakat, mungkin bisa dikatakan ratusan Kepala keluarga dan ribuan jiwa hari ini masih mengungsi dan juga masih menumpang dirumah-rumah orang lain. Harapannya adalah mari kita sama-sama kembali kelokasi bencana untuk membantu memulihkan Sukabumi dan juga kepada pemerintah kami berharap secepatnya melakukan kajian diseluruh wilayah dan semoga cepat mengeluarkan kajian-kajiannya dan juga diberikan kemudahan atau diberikan akses untuk membantu masyarakat tentang penyediaan lahan untuk rencana relokasi ataupun pembangunan huntara. Kalau untuk pasokan makanan alhamdulillah beberapa Posko, kami tanya ke kawan-kawan di Posko dibeberapa kecamatan untuk kebutuhan dasar dan logistik berupa makanan dan sebagainya sudah aman. Yang hari ini kita butuhkan adalah kita kekurangan bahan bangunan baik kayu maupun juga paku, pokoknya bahan bangunan pembangunan huntara maupun huntap, ”Harapnya. (Iqbal Bakar).
megaswaranews.com, Sukabumi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi melaksanakan kunjungan kerja ke Asisten Daerah…
megaswaranews.com, Sukabumi — Pencurian kabel listrik kembali terjadi di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menyebabkan satu kampung…
megaswaranews.com, Serang-Penanganan kasus paparan zat radioaktif Cesium-137 di kawasan Kawasan Industri Cikande Modern, Kabupaten Serang,…
megaswaranews.com, Cileungsi-Fenomena tawuran pelajar di Kabupaten Bogor kembali terjadi. Kali ini, aksi tawuran di Jalan…
megaswaranews.com, Cileungsi-Satuan Reserse Kriminal Polsek Cileungsi, Polres Bogor, berhasil membongkar praktik pengoplosan gas elpiji ilegal…
megaswaranews.com, Kota Bogor-Kebakaran hebat melanda tiga kios di Jalan Raya Mandala, tepatnya di Simpang SMA…