Kasus Radioaktif Cesium-137 di Cikande Naik ke Tahap Penyidikan

megaswaranews.com, Serang-Penanganan kasus paparan zat radioaktif Cesium-137 di kawasan Kawasan Industri Cikande Modern, Kabupaten Serang, kini memasuki babak baru. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, status kasus ini resmi naik dari penyelidikan menjadi penyidikan oleh pihak kepolisian.

“Kepolisian sudah menaikkan statusnya ke penyidikan agar bisa segera ditemukan pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa paparan radioaktif ini,” ujar Hanif Faisol Nurofiq usai meninjau lokasi, Selasa (21/10/2025).

Saat ini, tim gabungan dari KLH, BAPETEN, dan kepolisianmasih melakukan proses dekontaminasi di sejumlah titik dalam kawasan industri tersebut. Pemeriksaan ketat juga dilakukan terhadap kendaraan yang keluar-masuk area Cikande, guna meminimalkan risiko paparan radiasi kepada masyarakat sekitar.

Hanif menjelaskan, proses dekontaminasi akan difokuskan pada 10 titik yang terdeteksi memiliki paparan radiasi, dan kegiatan ini akan berlangsung selama sekitar satu bulan ke depan.

“Langkah dekontaminasi akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar dinyatakan aman. Kami ingin memastikan tidak ada lagi potensi ancaman terhadap kesehatan masyarakat,” tegas Hanif.

Sementara itu, pihak kepolisian berkomitmen untuk menelusuri sumber bahan radioaktif yang mencemari kawasan industri tersebut, sekaligus memastikan ada penegakan hukum terhadap pihak yang lalai atau melanggar aturan pengelolaan limbah berbahaya.

Hanif berharap, proses penanganan kasus ini dapat berjalan cepat dan transparan, agar masyarakat mendapat kepastian terkait keamanan lingkungan di wilayah mereka.

“Kami ingin semua proses dilakukan secepatnya, supaya masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang dan merasa aman,” tambahnya.

Diketahui, kasus ini mencuat setelah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menemukan paparan zat radioaktif Cesium-137 di kawasan industri tersebut beberapa waktu lalu. Pemerintah memastikan seluruh langkah mitigasi dan penanganan terus dilakukan secara intensif untuk melindungi keselamatan warga (melan)