Dua Gurandil Selamat Dari Maut, Dua Lagi Masih Proses Evakuasi

megaswaranews.com, Cigudeg – Dua orang Penambahan tanpa izin (Peti) alias Gurandil yang terjebak di lubang tambang emas sedalam 70 meter, berhasil di selamatkan.

Sedangkan dua orang Gurandil yang terjebak didalam lubang emas yang berlokasi Cijahe, Desa Banyuwangi Kecamatan Cigudeg masih dalam proses evakuasi.

Eakuasi kedua korban dilakukan oleh teman -teman korban dan warga sekitar mengunakan alat seadanya.

“Korban yang terjebak di dalam lubang Cijahe di Desa Banyuwangi Kecamatan Cigudeg, totalnya ada empat orang. Dua orang korban sudah berhasil di evakuasi dan dua lagi masih proses evakuasi,” ujar Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi

Menurut informasi, ke empat Gurandil masuk kedalam lubang pada Rabu (5/3). Malam Kamis, terjadi longsor dan ke empat orang Gurandil terjebak di dalam lubang sedalam 70 meter .

Mendapat kabar ada Gurandil yang terjebak di lubang Cijahe, teman-teman korban bersama keluarganya korban melakukan evakuasi .

“Saat ini masih ada dua orang Gurandil lagi yang terjebak di dalam lubang dan masih dilakukan proses evakuasi,* ujarnya

Rencana dari tim Basarnas bakal melakukan evakuasi dua orang yang terjebak di dalam lubang. Namun, dikarena ada penanganan banjir di daerah Sukabumi sehingga evakuasi tersebut tidak jadi.

Untuk evakuasi dua orang korban yang masih terjebak di dalam lubang di lakukan oleh temen- temen mereka dan di bantu masyarakat sekitar.

“Korban yang terjebak di dalam lubang buka warga Kecamatan Cigudeg. Dua orang warga Desa Rabak Kecamatan Rumpin, satu orang asal Sukabumi dan satu orang lagi asal Banten,” ungkapnya.

Masih adanya aktivitas Gurandil di area lahan perhutani dikarenakan luas lahan perhutani dan keterbatasan personil sehingga tidak bisa terjangkau secara menyeluruh.

“Dikarenakan luas wilayah dan tidak terjangkau ketika ditertibkan mereka kembali membuka lubang . Mungkin mau lebaran sehingga mereka mengais rezeki dengan cara mengali lubang, padahal itu sangat membahayakan,” bebernya.

Ia menghimbau kepada masyarakat yang masih beraktivitas menjadi peti agar berhenti dan segera alih profesi.

Sebab, peti sangat membahayakan dan mengancam jiwa. Dengan kondisi cuaca saat ini, sewaktu waktu bisa terjadi longsor bisa mengancam nyawa.

“Kita berharap ada kebijakan dari pemerintah, para pelaku Peti diberikan pelatihan sehingga bisa berwirausaha dan beralih profesi,” tukasnya.

Red

KPU Kota Sukabumi Lakukan Kunjungan Kerja ke Asda, Bahas Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

megaswaranews.com, Sukabumi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi melaksanakan kunjungan kerja ke Asisten Daerah…

19 jam

Satu Kampung di Cibadak Gelap Gulita, Manager PLN ULP Cibadak: “Kabel listrik ada yang nyuri”

megaswaranews.com, Sukabumi — Pencurian kabel listrik kembali terjadi di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menyebabkan satu kampung…

19 jam

Kasus Radioaktif Cesium-137 di Cikande Naik ke Tahap Penyidikan

megaswaranews.com, Serang-Penanganan kasus paparan zat radioaktif Cesium-137 di kawasan Kawasan Industri Cikande Modern, Kabupaten Serang,…

19 jam

Live Medsos Tawuran, Empat Pelajar di Cileungsi Jadi Tersangka

megaswaranews.com, Cileungsi-Fenomena tawuran pelajar di Kabupaten Bogor kembali terjadi. Kali ini, aksi tawuran di Jalan…

19 jam

Tiga Pelaku Pengoplos Gas Elpiji Diciduk Polisi di Cileungsi

megaswaranews.com, Cileungsi-Satuan Reserse Kriminal Polsek Cileungsi, Polres Bogor, berhasil membongkar praktik pengoplosan gas elpiji ilegal…

19 jam

Tiga Kios di Ciparigi Kota Bogor Ludes Terbakar,diduga akibat tabung gas bocor

megaswaranews.com, Kota Bogor-Kebakaran hebat melanda tiga kios di Jalan Raya Mandala, tepatnya di Simpang SMA…

2 hari