Diduga Alami “Brain Death” Balita Gizi Buruk di Sukabumi Butuh Perhatian Serius.

megaswaranews.com, Sukabumi -Ananda Muhammad Hibban Balita (2) Warga Kedusunan Buluh, Desa Semplak, Kecamatan Sukakarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kondisi gizi buruk yang menyebabkan gagal tumbuh kembang sampai otak tak berfungsi (brain death). Saat ini Kondisi bocah malang tersebut sangat butuh pengobatan.

Kepala Desa Semplak Nura Idarnangti membenarkan dan ikut prihatin  dengan kondisi salah satu warganya tersebut. “Memang benar adanya warga saya yang bernama Ananda Muhammad Hibban dengan usia dua tahun lebih sedang mengalami kondisi gizi buruk mengakibatkan gagal tumbuh kembang sampai otaknya tak berfungsi menurut hasil diagnosa salah satu Rumah Sakit (RS) dimana Ananda sedang menjalani pengobatan, ”ujar Nura, Sabtu (30/08/2025).

Nura menjelaskan, faktor awal yang diderita Ananda yakni mempunyai penyakit bawaan dimana ketika berusia empat bulanan sering mengalami kejang-kejang sampai dengan sekarang dan kini tinggal bersama kedua orang tua beserta neneknya.

Lanjut Nura, ibunya masih muda di usia 20 tahunan, tapi beliau tergolong orang tidak mampu dengan ekonomi yang pas-pasan sehingga kemungkinan asupan makanan bernutrisi yang kurang seimbang seperti kalori hewani, nabati, vitamin dan mineral, tidak diperhatikan, “imbuhnya.

Ditambahkannya, semenjak Ananda usia empat bulan, para kader Desa dan pegawai kecamatan didampingi tim medis puskesmas terus memantau dan memperhatikan perkembangan baik dari segi kesehatan, makan, dan lainnya. Bahkan secara pribadi saya terus memonitor serta memberikan susu khusus yang dibutuhkanya,” katanya.

Selama menderita penyakitnya, Ananda Muhammad rutin mendapat pelayanan medical check-up (MCU) di rumah sakit dengan didampingi oleh pemerintah desa dan menggunakan BPJS.

“Saya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat pada Ananda sekeluarga, agar secepatnya diberikan batuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya supaya dapat membantu perekonomian keluarganya”. Pungkasnya (Isman)